kala malam
tubuh terbaring lemah
mata menggelayut lesu
berteman pena dan wajahmu
kertas putih yang menghitam
jaring laba-laba tak berpenghuni
adalah pandanganku setiap saat
malam ini
dipenantian yang sama
aku menunggu air mata Tuhan
jatuh dipipihmu
hingga membasahi bumi yang menunggu kata bijak darimu
malam ini juga
aku akan tetap terbaring
hingga malaikat mengepakkan sayapnya menutup matamu
dan
tiba-tiba aku sudah berlalu bersama debu dan angin
menjemput kata rindu dan cinta,
dipelukanmu, yang sudah diaminkan Tuhan
Muliono hh
2019
0 Komentar