Tenaga Pengajar Bimbel Al-fatih |
"Bimbel ini berdiri sejak awal tahun 2016. Pada awalnya saya sendiri dan belum diberi nama, tetapi setelah berdiri satu semester, peminatnya lumayan banyak karena tidak mungkin saya sendiri yang mengajar maka saya kembangkan menjadi lebih besar lagi. Saat itu saya ditawari oleh sepupu saya untuk mengembangkannya supaya bisa menerima siswa lebih banyak. Kami menyewa rumah kosong di jalan poros genduang untuk tempat belajar yang baru, dan kami beri nama Al-fatih," kata Dewi Ratnawati, S. Pd., pendiri bimbel Al-fatih beberapa waktu yang lalu.
Dewi menyebut, bimbel Al-fatih adalah bimbel bernuansa Islami. Mereka tidak hanya mengajar pelajaran sekolah saja, tetapi juga mengajar membaca Al-quran. Pada Jumat malamnya mereka mengajarkan ilmu-ilmu agama untuk siswa seputar berwudhu, salat dan lainnya.
"Para siswa diharapkan tidak hanya ilmu dunia dikejar tetapi juga ilmu akhirat. Bimbel dimulai jam 17.00 sore mengaji sampai jam 18.00. Setelah itu, bersiap untuk sholat magrib berjamaah, lalu dilanjutkan belajar pada pukul 18.40 sampai 19.40," ujarnya
Perempuan lulusan dari Universitas Riau tersebut menambahkan, Awal mendirikan bimbel tersebut timbul karena banyaknya permintaan dari warga sekitar tempat tinggal yang meminta anak mereka untuk mendapatkan pelajaran tambahan, karena sekarang sekolah SD sudah menggunakan kurikulum 2013 sehingga anak di tuntut untuk mampu belajar sendiri. Kedua, untuk membuktikan persepsi negatif masyarakat tentang orang yang kuliah ujung-ujungnya hanya manganggur.
"Saya ingin membuktikan, seorang sarjana tidak hanya bekerja tetapi bisa membuka lapangan pekerjaaan. Alhamdulilah, masyarakat di sini antusiasnya sangat luar biasa terhadap bimbel kami ini," tuturnya.
Saat ini, siswa bimbel al-fatih berjumlah 27 orang yang terdiri dari anak-anak yang akan masuk TK, anak-anak TK, siswa SD kelas 1-5 dan ada juga siswa MTS kelas 7. Siswa yang cukup beragam yang diajar oleh tenaga pengajar yang berjumlah tiga orang lulusan Universitas Riau dan UIN Suska Riau yaitu: Dewi Ratnawati, S. Pd., Andri, S. Sos., dan Rina Ariyanti, S. Psi.
Pada sesi terakhir wawancara, Dewi berpesan kepada sarjana-sarjana muda.
"Jangan mudah putus asa dan jangan berpikir untuk mendapat gaji tinggi dan pekerjaan yang enak jika masih berkerja di bawah naungan perusahaan atau instansi. Jika ingin enak ciptakan lah lapangan pekerjaan sendiri karna kita yang membuat kita yg mengelola dan kita yang menikmati" ujarnya dengan senyuman khasnya.
Penulis: Muliono Ns
0 Komentar