AJH, Guru PJOK yang Hafiz Quran dengan Segudang Prestasi




Pekanbaru-Ahamad Jadil Haq, merupakan guru di SMPIT Bunayya Pekanbaru. Selain guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), Ia juga seorang hafiz Qur'an. Mulai menghafal Al-Qur'an semenjak masuk Mts Al-Muakromah di Batam, Kepulauan Riau. 

"Lulus dari situ (Mts Al-mukaromah), Alhamdulilah hafal 10 juz," kata Ahmad Jadii Haq, menjawab penamuli.com saat dihubungi melalui telepon (Senin, 6 September 2021). 

Ahmad menyebut, setelah lulus dari mts, Dia melanjutkan sekolah ke Madrasah Aliyah (MA) Masmur Pekanbaru. Sambil sekolah di MA, dia melanjutkan menghafal Al-Qur'an di rumah tahfiz Al-Hamediyah. 

"Jadi, Pagi sampai sore sekolah di MA, malamnya menghafal Al-Qur'an. Kebetulan saya tinggal di rumah tahfiz itu. Lulus dari MA, Alhamdulillah saya sudah menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur'an," ujar Ahmad

Guru yang sering disapa Ustaz AJH ini menceritakan motivasi dia dalam menghafal Al-Quran adalah karena ingin terus bersama Al-Qur'an. Kalau sudah hafal, dia bisa membaca kapan dan di mana saja tanpa melihat Al-Qur'an. Dia juga bercerita tentang kecintaannya terhadap seni baca quran.

"Iya, saya suka seni baca quran. Dulu saya sering ikut Musabaqoh Tilawatil Quran, baik tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Alhamdulillah, Pernah mewakili Provinsi Kepulauan Riau tingkat nasional dan mendapat juara 3. Kalau tingkat provinsi pernah juara 1, juara 2, dan juara 3," tutur Ahmad

Ahmad melanjutkan, lulus dari MA dia melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di universitas Islam tertua di Riau, yaitu Universitas Islam Riau (UIR). Dia mengambil jurusan PJOK. 

"Saya ambil jurusan PJOK karena dukungan keluarga dan saya hobi olahraga. Namun, saya tetap memurojaah (mengulang) hafalan Al-Qur'an saya, supaya tidak hilang," tuturnya 

Ahmad Jadil Haq, yang juga orang Bugis asli ini menceritakan awal mula mengajar di SMPIT Bunayya Pekanbaru.  

"Dulu, waktu kuliah semester 4 saya dapat tawaran mengajar eskul futsal di SDIT Bunayya Pekanbaru. Namun, tidak lama eskulnya berhenti, saya juga berhenti mengajar eskulnya. Saya kembali fokus kuliah. Waktu itu belum ada SMP. Setelah lulus kuliah, dan kebetulan SMPIT Bunayya buka, saya ditawarkan mengajar di SMP. Mungkin karena saya sudah dikenal oleh pihak bunayya ketika ngajar eskul itu,  makanya saya ditawarkan mengajar di SMP. Alhamdulillah saya diterima di SMP, mengajar mapel PJOK dan Al-Qur'an" katanya 

AJH berharap dengan profesi sebagai guru yang Ia jalani sekarang ini, nantinya mampu melahirkan generasi penghafal Al-Qur'an yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,  sehingga menjadi generasi yang kuat agamanya, pemahaman politiknya, dan ekonominya.


Penulis: Muli Albana 

Reações:

Posting Komentar

0 Komentar