alarm gawai memanggil
azan subuh berkumandang
kantuk mata belum juga padam
setia dengan kasur yang anyir
memutus belenggu setan
melangkah pelan
tanah yang basah dan rintik hujan
sisa rahmat tadi malam
udara dingin
memenuhi rongga paru-paru
awan biru senyum
melepas dengan ikhlas
untuk kepergian yang pasti
rumah Tuhan semakin dekat
jalanan dipenuhi langkah-langkah kecil
sebagian terpaksa
sebagian terbiasa
kucing mengeong dari sudut rumah
berzikir; mengucapkan salam
pohon rukuk
rumput pun sujud
menangisi dosa tadi siang
iqomah menggema
aku masih saja belum sampai
langkah ku percepat
nawaitu kuperdalam
namun
dan
akhirnya
pintu Tuhan sudah tertutup rapat
Muliono hh
2021
0 Komentar