Kubangan Perjuangan


dulu
aku pernah mandi dalam kubangan dosa
bermain lumpur kehidupan
hingga wajahku tertutup hidayah
dan inayah

suatu ketika

aku coba
berenang sampai ke dasar
hingga menemukan setitik cahaya
yang membuatku mengenal Tuhan

kini
setiap hari, setiap sendi tulang di dalam tubuh
aku sedekahkan dengan 4 rakaat duhaku

kekosongan hati, aku isi dengan lembaran-lembaran al quran

lisan yang fana, aku hiasi dengan diksi-diksi bunga merekah

tapak kakiku, hanya meninggalkan jejak di jalan-jalan rumah Tuhan

walau
hijrahku belum sempurna
walau
hijrahku masih akan tumbuh

aku akan menungganginya dengan istiqomah

mungkin,
kini aku hanya seekor anak elang
kecil mungil
sering terjatuh saat belajar terbang
sering menangis menghadapi amarah murka

namun
sayapku tak akan pernah berhenti mengepak
kakiku tak lelah untuk melangkah

hingga

suatu saat nanti
aku terbang
melewati hutan dan samudra

membawa panji-panji islam
menyemaikan ayat-ayat al quran

lalu
akan tumbuh dengan hijau
manusia-manusia yang tunduk bersujud
tertanam di bumi

mengibarkan panji Rasulullah
menancapkan tiangnya di hati-hati orang munafik
tanpa takut
dengan orang-orang yang berseragam itu

Hijrahku tak akan punah
apalagi binasa
tetapi
waktu yang fana membuat sayapku tak mampu lagi mengepak
istiqomahku sudah sampai ke ujung nafas
lengan ku mulai lelah terkulai

ini pertanda

suara Tuhan mulai membelai telingaku

aku memacu waktu
terbang lebih tinggi
sampai langit ke tujuh

menemui burung ababil di surga
tidur dengan tenang
memeluk pahala
yang sudah lama aku tumpuk
di dunia
dengan peluh dan darah


Muliono hh
2019



Reações:

Posting Komentar

0 Komentar