Insomnia



seperti malam biasanya 
setelah kutu buku menyelesaikan aktifitasnya 
dia bergegas 
untuk bermimpi 

namun
malam ini langit begitu cerah
tak pekat seperti biasanya 
walaupun
rembulan bersembunyi; cahanya tidak

seperti malam biasanya 
lantunan bait lagu kesukaannya menemaninya memutar suatu kenangan yang dialaminya tadi siang

"kenapa yang jauh bisa menjadi dekat seperti ajal di kerongkongan ini?"

tiupan kipas angin tua
mengusap mukanya 
mengikuti alur cerita
yang difantasikan oleh kantuknya 

malam semakin sunyi 
suara jangkrikpun sudah menyerah

"mungkin dia memang ajalku"

"atau dia memang sudah berubah"

tadi siang
dia mendengarkan cerita seorang bocah tentang kampung halamnnya

"Idul Adha ini aku akan pulang kampung" 

dia mendengarkan dengan serius
ketulusan terpancar dari bola matanya yang hitam

"Apakah malam ini aku akan tidur. Memeluk kenangan yang tak bermakna? Ini aneh. Malam ini seperti subuh tadi. Bersiap; bergegas;berlalu"

lalu dia menutup mata dengan selimut pemberian dari saudara perempuannya 
hingga suara azan menggema 
dia tetap saja berdialog dengan dirinya sendiri 


Muliono hh
2019
Reações:

Posting Komentar

0 Komentar