Saya Bersama Rahmat Dianto (Foto by: Ahmad Subkhi) |
Penamuliono-Hari pertama puasa, saya mendapat info ada kajian Siroh Nabawiyah dari seorang sahabat di salah satu masjid termegah di kota Pekanbaru. Masjid tersebut bernama Raudhatul Jannah yang berada di jalan Tuanku Tambusai Kota Pekanbaru.
Jujur, saya sudah sering mendengar tentang masjid Raudhatul Jannah ini dan sering melihat foto di internet atau mendapat broadcast dari grup whats app atau bbm, tetapi hari ini (27/05/2017) baru bisa berkunjung langsung ke sana.
Sekitar 15-20 menit dari kos untuk sampai ke sana. Memacu kendaraan dengan kecepatan sedang. Tidak lupa saya mengenakkan celana sirwal (celana di atas mata kaki) untuk menyesuaikan jamaah di sana, karena di sana jamaahnya mayoritas pengeikut salafi, dan terkenal dengan kajian-kajian sunnahnya.
Sampai di sana beberapa menit sebelum azan asyar. Saya berwudhu dan measuk ke masjid mengisi saf depan. Sembari menunggu azan asyar, saya membuka mushaf dan membacanya perlahan.
Masjid ini didominasi warna abu-abu yang membuat terkesan sangat megah. Arsitektur tanpa kubah yang memiliki dua lantai. Saya berdecak kagum melihat keadaan di dalam. Mushaf-mushaf tertata rapi dan para jamaah ramai memenuhi setiap sudut masjid. Ada yang solat, membaca al-quran ataupun mengulang hapalan al-quraannya.
Azan asyar berkumandang menandakan waktu salat sudah masuk. Kami salat secara berjamaah secara hikmat. Selesai salat, panitia mengumumkan bahwa kelas terakahir Siroh Nabawiyah akan dilaksanakan pukul 16.00 di lantai dua masjid. Dia memerintahkan siapa yang berminat mengikuti kelas tersebut, bisa langsung naik ke atas dengan mendaftar terlebih dahulu.
Saya dan kedua sahabat saya langsung menuju lantai dua masjid. Memasuki kelas yang sudah disiapkan oleh panitia. Kami mengikuti kajian tersebut dengan hikmat. Mendengarkan ustad yang bercerita tentang masa sebelum kelahiran Rosulullah, kehidupan Rosulullah, sampai wafatnya Rosulullah Saw. Kajian tersebut berlangsung sekitar satu jam. Ustadnya menceritakan secara singkat kapan Nabi lahir, kapan Nabi diangkat menjadi rosul, perang-perang yang pernah terjadi di masa Nabi, serta bagaimana wafatnya Nabi.
Suasana Kajian Siroh Nabawiyah di Masjid Raudhatul Jannah |
Selesai mendengar kajian tersebut, kami turun ke lantai dasar untuk melihat-lihat bazar yang ada di samping masjid. Di lantai dasar, saya melihat halaqoh-halaqoh tahsin dari usia kanak-kanak sampai orang dewasa. Mereka begitu semangat memperbaiki bacaan al-quraannya. Di samping dan belakang masjid, berdiri tenda-tenda bazar yang menjual makanan dan pakaian muslim.
Suasana Halaqoh-halaqoh Tahsin di Masjid Raudhatul Jannah |
Info Kajian Siroh Nabawiyah di masjid Raudhatul Jannah 1-15 Ramadan 1438 H:
*11.00-12.00 (pria)
*13.00-14.00 (pria)
*14.00-15.00 (wanita)
*16.00-17.00 (pria)
Penulis : Muliono Ns
0 Komentar