Aku meniti jalan berbunga
Melewati kerumunan manusia
Suara kendaraan saut-sautan
memertebal kesemerawutan jalan
sampah yang tergeletak
pembeli yang sedang menawar
hingga
kucing yang mengemis sisa makanan tadi malam
Pagi itu...
keadilan telah mati
dihukum oleh waktu yang fana
dan raja tak lagi berfikir tentang sebuah kaeadilan
Pagi itu...
kepentingan adalah singa di dalam hutan rimba
memburu emas di kantong-kantong warga
dan memakan setiap butir beras yang tersisa
Pagi itu...
kepala suci berjalan seperti biasanya
memikul buku-buku baru dan lama
"kapan dia membacanya?"
ketika singa timbul rasa iba
membiarkan daun menghijau sehijau-hijaunya
mengizinkan batang pohon menua hingga muda
dan hingga membolehkan siswa tak lagi mengerjakan pekerjaan rumahnya
Pagi itu...
tak lagi pagi
hanya ada kegelapan harapan
keditatoran sebuah kebebasan
tinta tak lagi boleh menggores kertas
suara tak lagi boleh sampai ke telelinga
dan
hanya ada pemikiran yang terbang bebas ke semesta
Muliono hh
2019
0 Komentar