Sajak 'Malam Penuh Api'

Api Menelan Malam dengan Cahayanya. Itu...


Malam Penuh Api...

Malam itu hati tersentak

Melihat rak lusuh

Penuh buku

Berbaring murung

Diselimuti debu

Mereka mengeluh tentang rasa

Telah hilang ditelan bayangan


"Kenapa lama sekali?"tanya debu

"Aku hanya menunggu tentang sebuah empati,"


Mereka memalingkan muka

Menghadap dan berontak dengan dinding yang abadi dan teman yang akrab

Tapi, mati ditelan rasa


Malam penuh api...

Hati berbisik tentang sosok di dalam api

Membakar amarah, tumpah ruah ke semesta

Menyeruak ketulang belulang bara

Memerah nanar sarat akan bayangan


Malam penuh api...

Engkau tak lagi sperti dulu

Menjalar cepat meniti arah

Pantik sedikit membakar raga

Meluapkan dengan lisan durja

Kepada punggung-punggung bangsa

Kepada kepala-kepala suci

Kepada insan tak berdosa


Ya...

Malam penuh api,...

kau padamkan dengan merenung

Dan menatap wajah sendiri


2019
Muliono NS

Reações:

Posting Komentar

0 Komentar