Api Menelan Malam dengan Cahayanya. Itu... |
Malam Penuh Api...
Malam itu hati tersentak
Melihat rak lusuh
Penuh buku
Berbaring murung
Diselimuti debu
Mereka mengeluh tentang rasa
Telah hilang ditelan bayangan
"Kenapa lama sekali?"tanya debu
"Aku hanya menunggu tentang sebuah empati,"
Mereka memalingkan muka
Menghadap dan berontak dengan dinding yang abadi dan teman yang akrab
Tapi, mati ditelan rasa
Malam penuh api...
Hati berbisik tentang sosok di dalam api
Membakar amarah, tumpah ruah ke semesta
Menyeruak ketulang belulang bara
Memerah nanar sarat akan bayangan
Malam penuh api...
Engkau tak lagi sperti dulu
Menjalar cepat meniti arah
Pantik sedikit membakar raga
Meluapkan dengan lisan durja
Kepada punggung-punggung bangsa
Kepada kepala-kepala suci
Kepada insan tak berdosa
Ya...
Malam penuh api,...
kau padamkan dengan merenung
Dan menatap wajah sendiri
Muliono NS
0 Komentar