Manusia Bisa Lebih Hina Dari Iblis

Ilustrasi foto
Sumber: dzikirallah.wodpres.com
PEKANBARU | PENAMULIONO- Manusia bisa lebih hina dari iblis dan binatang jika dia dikuasai oleh hawa nafsunya. Hawa nafsu manusia terbagi menjadi dua secara garis besar. Pertama dinamakan Mahmudah yaitu hawa nafsu yang tunduk pada akal dan iman. Kedua, Mazmumah yaitu hawa nafsu yang menundukan akal dan iman.

"Jika manusia dikuasai oleh hawa nafsu Mazmumah, manusia bisa lebih hina dari iblis dan binatang. Karena mereka memperturutkan hawa nafsunya," kata Dr. H. Zainun Hamid, M. A., saat memberikan ceramah di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau, Pekanbaru beberapa waktu yang lalu.

Dalam cermahnya, Zainun mengibaratkan manusia dengan seekor musang. Jika musang ingin mencuri ayam, kandangnya terkunci, dia akan mengurungkan niatnya untuk memangsa ayam tersebut. Berbeda dengan manusia, jika ingin mencuri ayam, walupun kandangnya terkunci, dia tidak akan menyerah. Dia akan berusaha membuka kandang tersebut, jika tidak bisa juga, dia akan membawa beserta kandangnya.

"Itulah manusia jika dikuasai oleh hawa nafsunya. Akan lebih rakus dari binatang," kata Zainun.

Zainun juga menyinggung perkembangan korupsi dari orde lama, orde baru sampai saat sekarang. Pada waktu orde lama, korupsi dilakukan di bawah meja. Pada masa orde baru lebih parah lagi dari orde lama, korupsi dilakukan di atas meja.
"Pada saat sekarang, bagaimana? Korupsi dilakukan lebih parah lagi, tidak hanya di atas meja tetapi, meja-mejanya di bawa juga," tuturnya.

Zainun melanjutkan, oleh karena itu, pada bulan Ramadan ini kita di didik untuk mengendalikan hawa nafsu. Jangan sampai kejadian yang bisa membuat seseorang menjadi hina di mata Allah SWT  dan manusia terjadi pada diri kita semua.

 "Puasa mengajarkan kita untuk takut kepada Allah SWT.  Puasa mengajarkan kita, bahwa akhirat pasti adanya. Maka dari itu, kita harus bisa menundukan dan mengendalikan hawa nafsu kita," pungkasnya.

Penulis: Muliono Ns
Reações:

Posting Komentar

0 Komentar